-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PROGRAM GEKKSOR, SOLUSI MASALAH STUNTING?

Saturday, December 27, 2025 | December 27, 2025 WIB Last Updated 2025-12-27T08:04:41Z

  

Yuli ummu Shabira


Dilansir dari cnnIndonesia ( 01/12/2025), dinyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Bandung meluncurkan Program Gerakan Bersama Turunkan Angka Stunting ( GeBer Tuntas) dan Gerakan Konsumsi Sayur dan Telur (GekKSor). Program ini merupakan hasil dari kolaborasi antara Tim Penggerak PKK Kab.Bandung dengan BAZNAS dan Pemerintah Kabupaten Bandung, yang dilaksanakan di Pendopo Kecamatan  Soreang, pada Jum'at 28/11/ 2025. Dalam Program Gerakan Konsumsi Sayur dan Telur ( GekkSor) ini, setiap anak dan ibu hamil akan mendapatkan dua telur setiap harinya atau 14 telur per minggunya, yang dipasok BAZNAS.


Adapun permasalahan stunting yang merupakan kondisi seorang anak ditandai dengan kurangnya tinggi badan apabila dibandingkan dengan anak anak seusianya akibat malnutrisi, disebut juga gangguan pertumbuhan pada anak. Selain masalah  kurangnya asupan  nutrisi selama masa pertumbuhan, pola asuh dan sanitasi yang buruk karena faktor kemiskinan yang cukup tinggi.


Kemiskinan yang menjadi masalah utama diakibatkan oleh karena mereka tidak memiliki penghasilan yang tetap, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk menyediakan makanan yang bergizi  full nutrisi untuk keluarganya, termasuk anak-anak. Sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan bagi para bapak, ditambah lagi banyaknya rakyat yang menjadi korban PHK, menjadikan angka kemiskinan terus naik dari waktu ke waktu. Selain sebagai efek dari resesi ekonomi, undang-undang undang perburuhan saat ini memang sangat merugikan para pekerja dan pro terhadap para pengusaha. 


Dalam kebijakan pengelolaan sumber daya alam (SDA) pun, negara yang menerapkan Sistem Kapitalisme - Sekuler seperti negeri ini cenderung memberikan kebebasan kepada para pemilik modal untuk mengelolanya, baik pemilik modal dalam negeri maupun asing dan Aseng, yang diterapkan lewat undang - undang seperti UU investasi atau penanaman modal asing, UU privatisasi, dan lain-lain. Hal ini mengakibatkan, warga negara Indonesia sulit mendapatkan akses untuk mendapatkan lahan pekerjaan dalam pengelolaan SDA tersebut. Padahal seharusnya SDA yang melimpah di negeri ini, dikelola oleh negara, dengan melibatkan rakyat sebagai pekerjanya, sehingga lapangan kerja tersedia secara luas. Selain itu, hasil dari pengelolaan SDA tersebut diberikan kepada rakyat untuk kemaslahatan mereka. Dengan begitu, rakyat dapat hidup berkecukupan, termasuk dalam pemenuhan sandang, pangan dan papan, terhindar dari malnutrisi penyebab stunting.


Oleh karena itu, Program  Gerakan Konsumsi Sayur dan Telur (GekKSor) untuk anak dan ibu hamil hanyalah solusi pragmatis semata untuk menurunkan angka stunting, sementara permasalahan stunting membutuhkan solusi yang hakiki, apalagi ini berkaitan dengan kualitas generasi masa depan bangsa ini. Solusi yang hakiki haruslah yang sistemik, yaitu melalui penerapan sistem hidup yang sesuai fitrah manusia dan berasal dari Sang Pencipta, yaitu sistem aturan Islam.


Sistem aturan Islam, yang sempurna dan pari purna memiliki strategi untuk mengatasi permasalahan stunting dengan tuntas. Diantaranya yaitu 

Pertama, Negara akan membuat kebijakan sesuai syariat Islam, untuk seluruh urusan rakyatnya dengan bertanggung jawab terhadap pemenuhan seluruh kebutuhan pokok seperti kebutuhan sandang,pangan,papan,pendidikan kesehatan dan keamanan.


Kedua, Negara akan menyediakan lapangan pekerjaan seluas luasnya sehingga akan banyak menyerap tenaga kerja,hal ini yang akan menjamin setiap kepala keluarga sebagai penanggung jawab nafkah, sehingga akan bisa memenuhi kewajibannya.

Negara bisa memberikan modal usaha tanpa riba, maka dengan kebijakan ini otomatis pengangguran bisa dikurangi atau dihilangkan.


Ketiga, negara sebagai pengelola SDA yang hasilnya menjadi sumber pendapatan yang besar bagi Baitul Mal, yang digunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemaslahatan rakyat, karena SDA merupakan milik umum (rakyat). Dari sinilah negara dapat menyediakan berbagai sarana prasarana umum bagi rakyat, termasuk kebutuhan rakyat terhadap pendidikan, kesehatan dan keamanan, termasuk kebutuhan mereka terhadap lapangan pekerjaan. 

Sehingga rakyat secara individu akan dapat terpenuhi kebutuhan pokok hidupnya dan dapat terpenuhi taraf hidupnya yang sejahtera.


Keempat, Pemimpin dalam Islam mempunyai keimanan dan ketakwaan yang tinggi, karena jabatan hanyalah  amanah dari Allah SWT dan akan dipertanggung jawabkan kelak diakhirat. Sehingga mereka bersungguh sungguh mengurusi rakyatnya.

Rasulullah Saw bersabda :

" Imam/Khalifah sebagai pengurus rakyatnya (Ra'in) dan dia akan bertanggung jawab terhadap rakyat yang di pimpinnya.

( H.R. Ahmad & Bukhari).


Demikianlah bagaimana Islam akan mewujudkan generasi yang berkualitas bebas dari permasalahan, termasuk stunting, melalui penerapan Sistem Islam secara menyeluruh (Kaffah) oleh sebua negara, sehingga mampu menyelesaikan semua problematika kehidupan.


Wallahu'allam bisowab🙏


Yuli Ummu Shabira

×
Berita Terbaru Update