Padangpariaman-Warga Jorong Dusunbaru, Korong Kasai, Nagari Kasang, Kecamatan Batanganai, Kabupaten Padangpariaman terus diresahkan dengan maraknya aksi pencurian yang sering terjadi akhir-akhir ini di daerah tersebut.
Berdasarkan catatan yang dirangkum dari sejumlah warga, setidaknya ada enam kasus pencurian yang diungkapkan warga sejak beberapa waktu terakhir. Teranyar, kasus pencurian kembali mencuat usai kedai Seblak Nilen yang terletak di Jorong Dusunbaru, disatroni maling pada Rabu (24/12) malam.
“Yang diambil mesin ketam kayu, mini speaker bluetooth, sejumlah makanan dan minuman ringan,” ujar korban Leni Agriani kepada awak media, Rabu (24/12).
Dikatakan korban, pencuri tersebut melancarkan aksinya dari belakang kedai dengan menaiki paran kedai miliknya. Kejadian itu terjadi pada Rabu (24/12) sekitar pukul 01.30 dini hari. Aksi tersebut juga sempat mengejutkan tetangganya, Fajri kala itu. Ini setelah terdengar suara seperti benda jatuh.
Hanya saja ketika Fajri mengintip dari dapur rumahnya ke belakang rumah, tidak terlihat apa-apa. Kuat dugaan pelaku merupakan anak-anak yang memiliki postur tubuh kecil sehingga leluasa melancarkan aksinya.
“Ya, tapi setelah di lihat ke belakang tidak ada apa-apa. Dan dirinya juga tidak ada menaruh rasa curiga,” katanya.
Kejadian ini sempat dilaporkan korban ke Polsek Batang Anai. Hanya saja dari pertimbangan aparat piket yang bertugas, karena nilai kerugian yang dialami yang dinilai relatif kecil dibandingkan dengan waktu dan biaya yang akan dihabiskan saat menghadapi persidangan ke depan nantinya, korban akhirnya mengurungi niatnya meski sudah sampai di Kantor Polsek Batang Anai.
Sebelumnya dua bulan yang lalu, warga lainnya, Hamdani juga kehilangan kompor gas portable beserta tabungnya dan juga sejumlah kelapa muda. “Kejadiannya sekitar sebulan yang lalu. Kalau, kerugian memang tidak sampai Rp 1 juta, namun uang sebesar itu, sangat besar artinya bagi saya,” sebut Hamdani.
Tak sampai di sana, hal serupa juga dialami warga lainnya Dasril, pemilik rumah makan Mande yang kehilangan tiga tabung di warungnya. Kejadian itu sekitar dua bulan yang lalu.
Kemudian, toko serba 35.000 juga sempat kehilangan mesin pompa air. Begitu juga halnya dengan masjid yang kini sedang di bangun di daerah tesebut juga dikabarkan pernah kehilangan sejumlah material berupa besi. Dan pekerja masjid juga sempat kehilangan ponsel.
Tak sampai di sana, sebelumnya, kedai Upik yang berada di depan PT Bumi Sarima Indonesia (BSI) juga sering kemalingan. Pencuri berhasil menggasak sejumlah jualan miliknya setelah berhasil membuka teralis besi di belakang kedai miliknya.
“Sering (kemalingan, red), bahkan suami saya juga sudah mencoba mengintai sesudah kejadian itu, tapi sampai sekarang tidak dapat-dapat orangnya,” keluh Upik Datuak.
Menyangkut keluhan warga tersebut, Kapolsek Batanganai, Iptu Wadriadi, dikonfirmasi media sepertinya masih belum memberikan jawaban yang memuaskan. “Sampaikan ke warga, saling menjaga lingkungan. Kita sudah patroli dan yang merasa kehilangan juga sudah kita berikan imbauan,” jawab Kapolsek Batanganai.
Ini merupakan persoalan serius yang perlu segera dicarikan solusinya segera. Agar terjawab apa yang menjadi keluhan dari masyarakat selama ini, karena secara teori kalau di lokasi tersebut sudah banyak warga yang kemalingan, berarti ada apa dengan kondisi lingkungan sekitar daerah tesebut. Inilah yang sampai hari ini belum terjawab.(zul)
